Kadang aku selalu bertanya, "Kenapa aku lahir?" atau "Kenapa aku diciptakan di dunia ini?". Dan aku selalu berpikir begitu. Bahasa lebay-nya tiap hari kalaupun aku mempunyai waktu luang untuk bertanya seperti itu mungkin tidak bisa dihitung dengan jari lagi karena terlalu sering aku bertanya begitu dalam benakku. Mungkin boleh ada yang mengatakan aku tidak mesyukuri nikmat hidup yang Tuhan berikan kepadaku. Tapi setiap hari aku makin bingung, untuk apa aku lahir? Ya, aku tau kalau semua orang di dunia ini dilahirkan dengan memiliki sebuah alasan.
Aku adalah tipe orang yang sensitif, kadang kalo melihat teman yang sampai dielu-elu oleh kawan yang lain, aku iri. Ketika sudah lulus sekolah lalu hanya 'sedikit' yang masih care denganku padahal anak-anak lain masih akrab, berasa sekali aku bukan 'apa-apa' bagi mereka. Aku iri tepatnya. Apalagi setelah aku lulus dari sebuah sekolah swasta boarding school. Aku lulus dan masuk SMA, dan aku berubah menjadi orang lain. Aku ingin dianggap ada, aku merubah diriku. Mulai dari sering ikut kegiatan ini itu, lebih akrab dengan kakak kelas, pikiranku mulai abstrak. Dan mungkin temen-temanku yang dulu satu boarding dan melanjutkan SMA bersamaku beranggapan 'Anna udah beda'. Ya, emang aku udah beda, sebagai diri sendiripun aku merasakan itu. Aku bukan anak alim lagi yang doyannya sok nglarang ini itu sama orang lain, aku lebih suka berkata: 'Jika kamu tidak malu maka lakukanlah sesukamu'.
Aku ingin dilihat, dan oke mungkin kalian beranggapan bahwa aku adalah orang yang 'CAPER'. Tapi sejatinya, semua orang ini juga begitu, walaupun mereka mengingkari seberapa jauh. Aku ingin dilihat, tapi mau seberapa jauh aku berusaha, aku capai. Dulu aku mempunyai tekad untuk menjadi orang yang berada di kalangan 'high' tapi nyatanya aku berada di 'middle'. Aku cukup bersyukur karena aku tidak lagi ada di kalangan 'commoner'.
Tapi semua hal itu semu dan aku kembali lagi tidak merasakan bahagia, kenapa? Jelas. Aku ingin teman-teman lamaku menganggap aku ada. Ok, mungkin mereka menganggap pernah mempunyai teman yang bernama Annisa Nurul 'Alam. Tapi aku ingin mereka care sama aku. Yah, walaupun pikiranku sekarang menjadi sangat netral tidak seperti mereka yang alim. Aku rindu senyum hangat dari para 'ukhti', sapaan, lantunan Al-Quran yang indah, ajaka untuk shoum, ma'tsuratan dan lain-lain. Aku merasa sekarang aku sedang memakai topeng dan ingin melepaskannya tapi sulit.
Sekali lagi, aku bertanya untuk apa aku dilahirkan di dunia ini? Aku merasa nggak melakukan apa-apa di dunia ini, malahan aku merasa nama yang disandangkan orang tuaku kepadaku serasa berat. Kalian tau "ANNISA NURUL 'ALAM" itu memiliki arti Perempuan Cahaya Alam. Sedangkan aku sekarang tidak melakukan apapun yang membuat alam ini bersinar karenaku.
Tuhan, untuk apa aku lahir? Kenapa Kau menciptakanku? Aku tau Engkau memiliki beribu ribu alasan kenapa aku lahir di dunia ini, dan finally aku tau Kau akan memberitahukan alasannya bukan sekarang. Entah kapan Kau akan memberikanku alasan.
Yang pasti, aku ingat sebuah quote sebuah film yang berjudul "HUGO". Alasan kenapa di dunia ini semua orang yang lahir tidaklah sia-sia:
Aku membayangkan dunia adalah sebuah mesin
yang sangat besar. Mesin tidak pernah datang dengan suku cadang yang
lebih. Tapi selalu dalam jumlah yang tepat. Jadi, saat ku bayangkan
dunia sebagai sebuah mesin yang besar, maka tak mungkin aku adalah suku
cadang yg berlebih. Pasti ada alasanya aku ada. Dan ada alasannya kamu
ada -Hugo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar