Kau tahu sebuah pensil? Dia dapat membantu kita mengoreskan sejarah-sejarah dalam hidup kita. Dan terkadang kita selalu menyepelekan pensil bahkan malah kita tidak pernah tahu bahwa pensil mempunyai sebuah filosofi, dan mungkin dapat diambil manfaat dalam hidup kita.
Kita tahu bahwa sebelum pensil di pakai untuk menulis kita selalu merautnya terlebih dahulu, agar enak untuk menulis. Suatu saat pasti pensil pernah tumpul atau patah,lalu diraut lagi dan lagi agar semkin tajam. Walau rasanya sakit sekali tapi pensil tetap tahan, di mengabaikan rasa sakit itu dan terus saja diraut agar semakin tajam dan tajam.
Coba kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari kita,pensil di ibaratkan sebagai diri kita dan rautannya adalah hal-hal yang tidak kita sukai di dunia ini. Kalau kita amati, cobaan atau hal-hal yang tidak kita sukai bermanfaat untuk mendewasakan kita atau malah hak-hak tersebut bisa membantu kita agar kita tidak jatuh pada jurang yang sama. Mungkin setiap orang menginginkan hidup yang tenang dengan tak ada banyak tugas, kita bisa berleha dan sebagainya. Tapi coba kita lihat, lebih tenang mana ketika kita hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja dengan orang yang selalu berprestasi dengan akademiknya, selalu ditunjuk oleh guru untuk lomba mewakili sekolah dan selalu aktif diberbagai kegiatan atau malah organisasi sekolah. Pasti kita lebih memilih untuk lebih menonjol di berbagai bidang dari pada tak menjadi apa-apa, dan hanya di pandang sebelah mata. Padahal jika kita aktif kita harus mempunyai banyak tugas yang menumpuk bahkan merasakan capai tak terkira bukan? Maka dari itu, hidup yang tenang berasal dari kita bisa me-manage waktu dan tugas kita sehingga kita tak merasa capai bahkan serasa ingin mati haha.
So, jadilah ekor singa daripada kepala ayam tapi alangkah lebih baiknya jadilah kepala singa daripada ekor singa.
KEEP MOVING FORWARD! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar